★The Rain of Grief ★

WELCOME TO YUE'S WORLD

Tuesday, July 26, 2011

[Fanfic] Two Would Could Not be One / KyuMin

Tittle : Two Would Could Not be One [serial]

Author : Yuera Akihime - Akiru Akihime

Chapter : 1

Main Casts : Sungmin / Donghae / Kyuhyun [Super Junior] | Lee Min Young aka Min [MISS A]

Pairing : KyuMin | HaeMin

Genre : AU | General | Romance | Fluff | Angst

Rating : PG - 15

Disclaimer : I have my own line story

BGM : Chizuru by the GazettE | Sakura no Namida by UnsraW

Warning : Yaoi | Incest | Bad-Hae/Kyu | Poor-Min | Crack Pair | Typo(s) | Abal | Geje | bosenin | Alur yg ribet bikin readers bingung | anti klimaks | bahasa ga sesuai EYD | OOC as always. [lol]

Note : You have the right to choose TBC or END… xD


Full of Sungmin's POV

.

.

*:..o○゚・:,*:..o○ *:..o○゚・:,*:..o○ *:..o○゚・:,*:..o○ *:..o○゚・:,*:..

.

.

"Dingin~" Suara pelan di telingaku sedikit mengusik waktu tidurku. Aku membiarkannya saja. Masih terlalu letih untuk sekedar membuka kedua kelopak mataku yang terkatup erat. Masih jelas tercium aroma minuman keras yang entah berapa botol aku habiskan sendiri tadi malam. Kepalaku masih pusing. Hangover. Seharusnya aku masih bisa menahan diri untuk tidak mabuk. Pagi ini ada rapat penting di kantor.

Cho Kyuhyun sialan!

Dia kembali mencampakkanku. Lagi.

Dan kali ini demi seorang namja yang bahkan aku tidak mengenalnya. Menjijikkan. Aku tidak akan menceritakan hal ini pada Min young. Tidak akan.

"Hyung, dingin~" Suara itu lagi. Kali ini seirama dengan suara gesekan pelan di tubuh bagian atasku. Terasa sangat dingin dan~ lengket?

Kedua tangan yang belum sempat aku membuka mata telah memelukku. Aroma shampo yang sama denganku. Aroma mint dari cologne yang sangat tidak asing. Perasaan apa ini?

"Hangatkan aku lagi, Minnie hyung."

Apa?

.

.

*:..o○゚・:,*:..o○ *:..o○゚・:,*:..o○ *:..o○゚・:,*:..o○ *:..o○゚・:,*:..

.

.

"Roti bakar lagi?" Donghae menganyun roti bakar gosong dengan tangan kirinya. Jelas sekali tertulis di wajahnya 'aku benci roti bakar apalagi dalam keadaan gosong!'. Ya, apa boleh buat, aku sudah terlambat dari setengah jam yang lalu. Makanan yang bisa aku buat dalam keadaan tergesa hanyalah roti bakar dan itupun dalam keadaan gosong. Mau tidak mau dia harus menghabiskannya. Suka ataupun tidak.

"Hyung ada rapat, kalau kau masih lapar kau bisa beli sesuatu di kampusmu. Ambil saja uang yang ada di kamarku. Kau tentu sudah tahu tempatnya, kan?" Ujarku sinis mengingat dia selalu berhasil menemukan kotak penyimpanan uang kami.

Donghae kemudian menghela nafasnya pelan. Meletakkan rotinya sembarangan di atas pring yang ada di depannya.

"Kapan hyung pulang?" Tanyanya seraya mengambil jepitan rambut sebelum memelintir poninya keatas yang kian memanjang dan menjepitkannya.

"Malam" Ujarku cepat seraya memasukkan handphone, notebook dan berkas-berkas rapat ke dalam tas. "Kau tidak usah menungguku" Tambahku lagi.

"Berarti aku boleh pulang malam? Ada kegiatan klub di kampus"

"Terserah"

Donghae pun tersenyum senang. Entah karena apa dia tersenyum. Bahkan saking senangnya dia kembali mengambil roti bakar gosongnya dan mengoleskan selai cokelat ke atas rotinya. Selai yang sudah hampir habis. Aku lupa membelinya kemarin.

"Aish~ repot!" menghempaskan sendoknya sembarangan Donghae mulai mengorek botol selai dengan telunjuknya. Jorok!

"Hei, apa kau tidak bisa menggunakan sendokmu?"

"Terlalu repot, hyung~" Ujarnya seperti menggodaku. Memainkan telunjuknya yang penuh selai coklat di udara dan kemudian menjilatnya dengan aura yang sungguh~ sexy?

Kembali mengingatkanku dengan kejadian semalam.

Tubuhnya yang hangat, sentuhannya, kecupan bibirnya, keringat beraroma mint, bahkan aku ingat aku juga yang telah meninggalkan tanda kepemilikan merah yang menyembul dari di lehernya itu.

Argh, Apa yang telah kulakukan?

"Aku harus pergi!" Kataku pada akhirnya sebelum bayangan-bayangan tadi malam kembali membawaku ke alam bawah sadarku.

Aku kembali merapikan tampilanku di depan pintu keluar. Entah kenapa aku merasa grogi, atau bahkan mungkin kalut berhadapan dengan Donghae. Kejadian semalam sungguh tercetak jelas di dalam pikiranku saat ini.

"Hyung?"

Suara Donghae berhasil mengangetkanku. Dia berdiri di belakangku masih dengan menjilati bekas selai cokelat yang tersisa di telunjuknya.

"Mengenai kejadian sema..."

"Tidak usah dibahas! Aku yang salah!" Potongku kalut seraya menutupi wajahku dengan tangan kiriku. Sesaat aku bisa melihat wajah Donghae yang cengo yang kemudian tertawa terbahak-bahak melihat tingkahku.

"Hahahaha. Bukan itu, maksudku, aku hanya ingin bilang hyung jangan mabuk lagi, ya? Kau itu berat, tau!" Ujarnya merengut yang kemudian berhasil membuatku bernafas lega.

"Ya, aku tahu! Aku pergi dulu!"

"Tapi, jujur aku menyukainya, kok! Tapi kalau bisa tidak dalam keadaan mabuk". Iatersenyum menggoda.

He? Apa katanya?

.

.

*:..o○゚・:,*:..o○ *:..o○゚・:,*:..o○ *:..o○゚・:,*:..o○ *:..o○゚・:,*:..

.

.

Meghempaskan kepalaku pelan ke atas meja kerja. Hari ini sungguh melelahkan, tidak cukup hanya dengan kejadian semalam, Kyuhyun yang memang boss tempatku bekerja seperti memforsir seluruh tenagaku hari ini.

"Argh!" Mengacak-ngacak rambutku yang memang sudah berantakan tidak berhasil membuatku lupa dengan Donghae dan kejadian tadi malam.

Mau ditaruh dimana mukaku nanti? Dia namdongaseng ku, pabbo! Setidaknya dia sudah menjadi dongaseng ku. Umma ku sudah meninggal delapan tahun yang lalu, tiga tahun kemudian appa menikah lagi dengan yeoja lain, yeoja berdarah perancis. Ibunya Donghae. Ya, aku tahu kami tidak punya ikatan darah sama sekali. Darah yang mengalir di tubuhnya berbeda dengan darahku. Tapi, semenjak orang tua kami meninggal dalam kecelakaan pesawat dua tahun yang lalu. Siapa lagi yang aku punya? Donghae. Dan dia adalah dongaseng ku.

Pabboya! Jeongmal Pabbonika!

"Hei!" Ujar seseorang dengan suara familiar dari kabin sebelah. Lee Min Young, aku tahu itu pasti dia.

"Kenapa?" Tambah Min young lagi.

Sial!

Dia selalu muncul di saat seperti ini.

"Aku putus dengan Kyuhyun!" ujarku ketus. "Kau pasti senang, kan?"

"Well, Aku sudah menduganya. Dia tidak akan mungkin lama denganmu, tapi aku tahu, kalau hanya karena masalah Kyuhyun kau tidak mungkin bertingkah seperti ini. Di kantor! Setidaknya kau tadi malam juga sudah mabuk-mabukkan untuk melupakan masalah Kyuhyun, dan biasanya itu cukup ampuh."

Impuls aku merasakan perubahan mimik wajahku. Arggh~ Lee Min Young sialan! Dia selalu bisa membaca situasi ku!

"Dia berkencan dengan namja lain, puas?"

"Belum cukup alibi, Lee Sungmin chagi~. Ini sudah ketiga kalinya dia kedapatan berkencan dengan oranglain. Kenapa? Apa ada masalah lain?" Min young selalu berhasil mengorek cerita dariku. Ah, jangan lupakan satu hal menarik dari yeoja imut ini. Selain sarkastik, dia itu Fujoushi. Jangan heran kenapa dia tidak canggung dengan ceritaku.

Jangan ceritakan! Jangan ceritakan!

"Bukan urusanmu, Chagiya~"

"Akan menjadi urusanku kalau dongsaeng mu yang manis itu rela hujan-hujanan menjemputmu ke sini dan tersenyum di belakangmu" Ia tersenyum sinis sambil menunjuk kearah belakangku.

"He?"

"Tumben dia menjemputmu kalau memang tidak terjadi apa-apa denganmu semalam" Ujar Min lagi seraya menunjuk pintu kabin ruanganku.

Donghae?

Berdiri dalam basah tepat dua meter di depanku.

"Kau lupa membawa payungmu, hyung"

.

.

*:..o○゚・:,*:..o○ *:..o○゚・:,*:..o○ *:..o○゚・:,*:..o○ *:..o○゚・:,*:..

.

.

"Kenapa kau menjemputku?" Melepaskan mantel biru yang diberikan Donghae tadi dan menggantungkannya di gantungan dekat pintu. Aku beranjak masuk ke dalam rumah. Seperti acuh tak acuh akan jawabannya nanti.

"Hujan" Jawaban yang sangat simpel.

"Aku bisa pulang sendiri, lagipula ini bukan pertama kalinya aku kehujanan di kantor. Aku bisa naik taksi atau bersama Kyuhyun. Mungkin… " Ujarku seraya meneguk air mineral yang telah kuambil dari kulkas tadi.

"Bukannya kalian sudah putus?"

Glek.

"Darimana kau tahu?" Aku mencoba tenang dengan duduk di sandaran jendela dan menyembunyikan wajahku dari Donghae dengan melihat keluar. Masih gerimis.

"Hyung selalu menyebut nama Kyuhyun tadi malam."

"He?" Impuls aku menoleh ke arahnya.

"Tapi dengan embel-embel brengsek, keparat, bajingan, set~"

Sial!

"Jangan ungkit masalah tadi malam!" Aku panik. Berdiri dan langsung berlari ke arahnya yang duduk di lantai. Tanpa sadar aku sudah berada di atas meja, bersimpuh di atasnya.

"Jangan~" Ujarku lagi seraya memegang kedua belah pipinya untuk memastikan dia mengerti apa yang ku maksud.

"Aku yang salah, maaf. Hyung mabuk!"

"Gwaenchana, hyung. Aku suka." Donghae melepaskan kedua tanganku dan meraih kepalaku yang memang sudah berjarak 10 cm darinya. Menghembuskan nafasnya di atas bibirku. Aroma tadi malam terasa begitu kuat.

Donghae menciumku.

Dongsaeng ku menciumku. Tepat di bibir.

"Apa yang kau lakukan, Hae!"

Melepas paksa rengkuhan tangan Donghae yang sudah melingkar di pinggangku. Syukurla, Ia dengan mudah melepaskannya. Dia hanya tersenyum setelah itu. Seperti menyusuri ekpresi wajahku yang entah seperti apa rupanya.

"Bukannya hyung harus tanggung jawab?"

Tanggung jawab?

"Bekas yang tadi malam masih kelihatan jelas lho, hyung?"

Bekas?

Donghae melepaskan kemeja putih yang menutupi tubuh bagiannya. Bekas-bekas merah terekspos jelas di setiap sudut tubuhnya. Sangat kontras dengan kulit tubuhnya yang begitu putih. Khas orang perancis.

"Aku yang melakukannya?" Ujarku polos.

"Terakhir kali aku melakukannya dengan hyung, lho. Semalam." Menjentik pelan dahiku yang masih terduduk di depannya. Di atas meja. Kemudian Donghae membaringkan kepalanya di atas pahaku dan kedua tangannya yang bebas kembali memelukku.

"Kau bohong!"

Donghae berdecak pelan. Kemudian menengadahkan kepalanya melihat ke arahku dengan dagu yang masih ditopang di atas pahaku.

"Ya, apa boleh buat, hyung. Kau harus tanggung jawab untuk selalu di sampingku, setidaknya sampai tanda-tanda ini hilang. Aku jadi tidak bisa melakukannya dengan pacar-pacarku, kan hyung?"

Tanggung jawab?

"Aku kedinginan, Lee Sungmin. Kau mau kan menghangatkan ku lagi. Seperti tadi malam?"

Arrgghh! Mendadak kepalaku pusing.

.

.

*:..o○゚・:,*:..o○ *:..o○゚・:,*:..o○ *:..o○゚・:,*:..o○ *:..o○゚・:,*:..

.

.


TBC

No comments:

Post a Comment

Please, take your some comments ^^v