★The Rain of Grief ★

WELCOME TO YUE'S WORLD

Monday, July 11, 2011

[Fanfic] Kachoufuugetsu 1 / KyuMin

Title : Hoshino Nai Yoruni
Author : Yuera Akihime
Chapter : 1
Fandom : Super junior
Pairing : KyuMin and sungmin with so many member LOL
Genre : AU – Fluff - Angst – yeah, I try to make it crack, just lil bit =P
Rating : PG
Disclaimer : I have my own idea... but nothing for both of them... Both of them officially totaly OUT OF REAL CHARA ^^ I made it one..

Warning : Yaoi, Typo(s), Abal, Geje, Alur yg ribet bikin readers bingung, anti klimaks, bahasa ga sesuai EYD.


*:..o○゚・:,*:..o○ *:..o○゚・:,*:..o○ *:..o○゚・:,*:..o○ *:..o○゚・:,*:..

.

.

.

.

Sungmin's POV

.

.

.

.

"Mianhae Minnie, kita tidak bisa melanjutkan hubungan ini lagi.."

Yeah, aku tau. Kata-kata itu cepat atau lambat akan terucap. Dan aku? Dicampakkan lagi.

Lagi?

Yah, ini bukan yang pertama kalinya.

Pertama, dengan seorang namja bintang kampus ku. Kedua, dengan atlit yang juga bintang di kampusku. Ketiga, keempat dan seterusnya hingga yang kesepuluh saat ini.

Namja yang memutuskanku tadi, ya namja kesepuluh. Choi Siwon namanya.

Masih sama dengan mantan pacarku yang sebelum-sebelumnya, dia memutuskanku dengan alasan bahwa aku –Lee Sungmin- namja yang terlalu baik untuk mereka. Terlalu menerima mereka apa adanya, terlalu sabar dan lain sebagainya.

Nah lo? Bukannya itu bagus ya? Aku tak tahu kalau bersikap dan bersifat baik itu menyusahkan orang lain. Atau itu hanya alasan mereka saja? Seperti Lee Donghae –yang juga salah satu mantanku- yang mengatakan hal yang sama tapi keesokan harinya malah terlihat jalan bersama teman sefakultasku dengan mesranya.

Ck, aku bahkan sudah tak bisa menangis lagi saat diputuskan. Entahlah, sudah kebal mungkin.

Hahaha~aku benar-benar Namja yang malang..

Oke, aku rasa cukup curhatanku. Aku yakin kalian akan benar-benar terlelap dan masuk ke alam mimpi jika kulanjutkan kisah suramku ini.

Drrrtt~

Tunggu, ponselku bergetar. Umm~ Sebuah pesan dari dongsaengku.

From : Mochi

Subject : Hyung, cepatlah kemari! Festivalnya sudah dimulai, aku dan Wookie-hyung menuggumu di stand takoyaki yg ada di bagian utara. Sebelum Heechul hyung mencarimu, Ok! Cepat ya! :)

PS : Jangan lupa kenakan kinagashi(Kimono pria) mu, aku meletakkannya dilokermu.

.

.

.

Ok, aku lupa!

Lupa?

Ya, aku lupa! Aku lupa kalau hari ini ada festival Budaya Jepang yang diadakan Fakultasku! Aish~ gara-gara si Choi Siwon itu, aku sampai melupakan tugasku sebagai panitia! Cih! Dan bodohnya aku mau saja saat dia menarikku, padahal jelas-jelas aku tau dia akan memutuskanku. Tapi aku bisa apa?

Hah~ Kau memang malang sekaligus bodoh Lee Sungmin. Atau mungkin karena kau bodoh makanya kau malang?

Entahlah, itu sama saja kan? Si bodoh yang malang, atau si malang yang bodoh. Hahaha~ dan sebentar lagi Heechul-hyung pasti akan memarahi mu habis-habisan. Rasakan kau Lee Sungmin.

-menyeringai yang lebih ditujukan pada dirinya sendiri-. Lol

.

.

.

.

Sungmin's POV End

.

.

.

.

*:..o○゚・:,*:..o○ *:..o○゚・:,*:..o○ *:..o○゚・:,*:..o○ *:..o○゚・:,*:..

.

.

.

Normal POV

.

.

"Minnie hyung! Disini!". Teriak seorang namja imut yang mengenakan kinagashi berwarna biru muda sambil melambaikan tangannya kearah sungmin.

Sungmin tersenyum sambil setengah berlari, Ia hanya butuh berlari sedikit cepat untuk segera sampai sebelum seseorang yang menyeramkan – oke tidak seburuk yang kita bayangkan- nanti memarahi atau mungkin memakinya habis-habisan karena terlambat.

"Mi-Mianhae, a-aku telat…". Ucapnya sambil ngos-ngosan. Ya, dia sedang mengatur nafasnya agar menjadi lebih baik. Berlari benar-benar memompa seluruh oksigen ditubuhnya.

"Gwaenchana hyung? Minum ini". Ucap ryeowook. Namja imut yang tadi memanggil Sungmin sambil menyerahkan segelas air.

"Gwaenchana wookie, Gomawo~". Balas sungmin sambil tersenyum manis sekali. Andai dia yeojya, mungkin seribu orang seperti Choi Siwon rela berlutut untuk mendapatkan cintanya -ok, berlebihan mungkin- . Tapi sungguh, dengan wajah aegyo nya, postur tubuh yang tak kalah dengan yeojya cantik pada umumnya, dan Kinagashi yang entah kenapa menyerupai kimono wanita karena berwarna pink lembut itu membuatnya cukup mendapat banyak perhatian –atau mungkin sangat banyak- dari pengunjung festival itu.

"Wow~ semua orang memandangmu hyung!". Ucap seorang namja yang tak kalah imut dari sungmin, yang diidentifikasi(?) bernama Henry atau Mochi tersebut dengan bangga sambil merangkul pundak Sungmin.

"Kau benar-benar manis sih, bahkan gerombolan yeojya centil itu saja kalah~". Sambung Ryeowook atau author lebih senang memanggilnya dengan Wookie, sambil menunjuk kearah gerombolan yeojya yang diketahui adalah Jessica,cs yang entah karena iri atau apa memandang Sungmin dengan amat sangat sinis.

Oh ya, sekedar info. Lee Donghae mantan pacar Sungmin terlihat berada ditengah gerombolan yeojya centil tersebut. Ia tersenyum sangat –sok- manis yang kelihatannya diarahkan ke Sungmin.

"Aish~ dia benar-benar menyebalkan. Bahkan lebih menyebalkan dari Choi Siwon!".umpat Sungmin sambil mengalihkan pandangannya dari Donghae.

Henry sedikit mengernyit, ada sekelebat pertanyaan didadanya ketika mendengar hyungnya mengucapkan nama CHOI SIWON dengan sangat jelas. Yah, seorang Lee Sungmin akan sekasar itu apa bila sedang merasa kesal, sakit hati dan sebagainya. Apalagi menyebut nama pacarnya dengan sangat jelas seperti tadi.

Sehingga si Mochi berkesimpulan, telah terjadi sesuatu dengan Sungmin dan Choi siwon itu.

"Apa yang aku fikirkan benar hyung?". Tanya Henry sambil mendekat kearah Sungmin.

"He? maksudmu?". Ok, salahkan otak lemot Sungmin yang lambat mencerna pertanyaan Henry. Atau silahkan salahkan Henry yang entah terlalu pintar atau kebodohan bertanya tanpa penjelasan kepada hyungnya yang memang sedikit lambat dalam berfikir itu. Atau silahkan salahkan author yang sendirinya tidak mengerti sedang menulis apa. (=w=) lol

"Apa… Kau sudah putus dengan artis -Choi Siwon is an actor here- itu?". Henry memperjelas penrtanyaannya dengan hati-hati.

"Ooo~ ya, begitulah…". Setelah ber "O" ria, Sungmin melanjutkan pekerjaannya (menulis kaligrafi kanji) yang sempat tertunda karena pertanyaan Henry.

"Dengan alasan yang sama?". Henry kembali memastikan. Yang kali ini hanya mendapat anggukan dari Sungmin.

Henry mendengus. Kesal mungkin.

Tidak, Henry memang kesal. Bagaimana tidak? Hyung kesayangannya itu harus kembali menerima perlakuan tidak adil dari semua namja yang memacarinya.

Tunggu! Hyung kesayangan? Bukankah biasanya hyung kesayangan Henry itu adalah Zhoumi?

Yup. Disini, mungkin hanya disini Sungmin menjadi hyung kesayangannya Henry. Bahkan lebih. Henry diam-diam mencintai Sungmin yang sudah dikenalnya lebih dari 3 tahun.

Rasa cinta yang lebih dari sekedar Dongsaeng pada Hyungnya.

Ya, rasa cinta terhadap namja yg mencintai namja lainnya. Seperti author yang mulai mencintai pairing HenMin, dan dengan senang hati akan menulis kisah cinta mereka . #abaikan

Tapi Henry terlalu takut. Terlalu takut baginya merasakan penolakan. Ia belum siap merasakan kecewa.

Henry bukan namja yang lemah, walaupun terkesan imut-imut. Henry hanya terlalu takut kehilangan seseorang yang dicintainya. Ia takut Sungmin menjauh apabila mengetahui perasaan Henry padanya.

"Hyung, mau kutrakir es krim?". Seru Henry akhirnya, setelah beberapa saat terjadi keheningan.

"Tentu saja!". Mata Sungmin berbinar mendengar jakan Henry. Dengan cepat ditariknya namja imut tersebut keluar stand. Menggandeng Henry dengan wajah seolah tak pernah terjadi hal buruk padanya.

Henry tersenyum. Senyum miris yang justru terlihat manis.

Ya, saat ini Henry hanya bisa menghiburnya dengan Eskrim.

Henry tidak ingin menjadi sok pahlawan dengan memeluknya dan mencoba menenangkannya, yang ditakutkan malah menambah masalah akhirnya.

Lagipula, Sungmin jauh lebih kuat dari Henry. Walaupun ini bukan yang pertama, Sungmin tak pernah takut untuk kembali jatuh cinta dan merasakan resiko yang sama. Bagi Sungmin, cinta itu anugerah. Hal baik yang tak boleh ditolak.

Jika pada akhirnya merasakan kecewa, baginya itu hanya proses. Proses untuk menjadi lebih dewasa, dan menjadi pribadi yg lebih kuat lagi. Maka dari itu, Sungmin berjanji untuk tidak menangis lagi.

Ya, janjinya pada Henry.

"Hyung…". Panggil Henry pada Sungmin yang sibuk memilih Eskrim ygtersaji dihadapannya.

"Um?". Jawabnya tanpa menoleh kearah Henry.

"Saranghae….". Ucap Henry pelan. Nyaris tak terdengar.

"Apa? Kau bilang apa Mochi?". Dan memang tak terdengar, bahkan oleh sungmin yg berdiri sangat dekat dengannya.

"Ya! Cepat pilih Eskrim mu! Setelah ini kita pergi bermain tangkap ikan, ok!". Ucapnya riang sambil mengelus rambut hitam Sungmin.

Ok, kali ini Henry memutuskan kembali berbohong..

.

.

.

*:..o○゚・:,*:..o○ *:..o○゚・:,*:..o○ *:..o○゚・:,*:..o○ *:..o○゚・:,*:..

.

.

.

TBC

No comments:

Post a Comment

Please, take your some comments ^^v