★The Rain of Grief ★

WELCOME TO YUE'S WORLD

Thursday, July 1, 2010

[Fanfic] REAL MY PLACE



Title : Real My Place

Author : Kiyushin "Tokio" aka yuera ayame

Chappy: oneshoot

Fandom : Nega, Tomodachi

Pairing : RayxSou

Rating : PG;

Note : Just my old Fanfitc.. hope u like it :DD

Disclaim : i'm not own them, just story line

This story is fukushion from my imagination...





you've taken the last of me
the god's of your innocence shall not protect you from the hate of my wrath
you've taken the last of me... blame the end on yourself
you deserve each tear that falls
scratch out your eyes ........

(sou’s POV)

bonecromniasyndrom... aku menyebutnya begitu. Sebuah penyakit pengapuran tulang yg terjadi akibat seringnya terjatuh dari tempat tinggi. Menimbulkan kanker dan perapuhan ditulang. Yg lambat laun memakan seluruh komposisi tulang dan membuatmu lumpuh. Jika tak segera mengobatinya cukup waktu sebulan untuk membuatmu menghadap tuhan.

Mungkin pernyataan dokter itu akan membuat gila penderita yg mendengarnya. Tapi tidak dengan aku. Hal seperti itu hanyalah omong kosong, mati atau tidak, toh lambat laun aku akan mengalaminya juga. Hanya tinggal menunggu sang malaikat pencabut nyawa menjemputku.
Mengantarku pada surganya, atau nerakanya.

Hah......... hujan itu memang indah. Ada butiran2 cahaya yg berjatuhan diiringi rintikan air. Tapi nuansanya memang sendu. Apa sang langit memang senang menangis ya? Ntahlah.... rahasia langit yg takkan pernah kuketahui. Cukup ia dan tuhan yg mengerti. Manusia2 kotor sepertiku hanya bisa menyaksikan keajaiban alam ini.
tertawa, menangis, diam, marah, hanya hal seperti itu yg bisa kulakukan. Menanti hujan reda dan menunggu sang matahari terbit.
Lebih?? Aku tak seegois itu dan kemudian jadi manusia yg terkutuk.

Hari semakin gelap. Cahaya lampu semakin memudar. Hanya terlihat beberapa penerangan jalan berpijar ditempatnya.
Sial! Kenapa udaranya sedingin ini??! atau memang jaketku yg terlalu tipis?
Ah.. sudahlah, toh akhirnya aku basah kuyub juga, menggigil kedinginan dengan wajah pucat tak beraturan. Semua orang yg berteduh ditempatnya memandangku dengan pandangan aneh.
Hahahaha~ wajar saja, rambut perakku berubah seperti benang kusut.

Hah.. memang beberapa hari ini rambutku banyak yg rontok, mungkin itu efek dari therapy yg ku jalani. Tapi itu takkan terjadi sebelum aku botak. Karena mungkin tuhan akan lebih dulu memanggilku. kembali menikmati surga, atau nerakanya...

“sou....”. seseorang memanggilku. Suaranya sangat kukenal. Tapi aku tak berniat untuk melihatnya. Bukan, aku tak tega untuk melihatnya.

“hei sou! Kenapa kau disini?!!”. dia menarik tanganku karena mungkin aku tak menghiraukannya.

“Pentingkah aku untuk menjawabnya?!”. Jawabku nyalang. Aku tetap enggan memandang wajahnya. tak sanggup memandang wajah khawatirnya.

“jangan bilang kau hanya ingin menikmati hujan .”. ia menyingkap rambut merahnya. Memainkan kedua alisnya bersamaan.

“huh.. kau sendiri? What are u fucking doing ?!”.

“Aku mencarimu! Rumahmu kosong, dan aku hanya melihat rue_chan didepan pintu. Dan ternyata aku menemukanmu dibawah hujan seperti ini! jangan buat aku khawatir dengan tingkah2 konyolmu!”. dia menarik tanganku, memaksaku berjalan mengikutinya.

“hei! Lepaskan tanganku! Kau tak berhak memaksaku seperti ini!”. teriakku sambil mencoba melepas genggaman tangannya.

“Berhenti bicara masalah hak! Kau milikku! Dan kurasa tak perlu minta ijinmu untuk membawamu pulang!”. Dia terlihat berang, wajah pucatnya berubah memerah. Bahkan genggamannya semakin kuat.

“ Ray hentikan! Sakit.........”.aku merebahkan tubuhku kejalan. ntah kenapa kepalaku terasa berat. Kehilangan fungsinya untuk berfikir. Letih... benar-benar lelah...






======================



(ray’s POV)

“kau sudah bangun??”.

“ray??? Aku .. uh~ kepalaku....”. sou terlihat sedikit mengerang.

“kau pingsan 2 hari ini. hujan membuatmu semakin lemah, tapi keras kepalamu tetap tak mau hilang.”. aku memberinya beberapa butir obat, yg langsung diminum dalam satu tegukkan.

“terimakasih sudah menjagaku..”. ucapnya lembut sambil tersenyum.

“sudahlah... hei aku membawa rue_chan juga.. kau meninggalkannya didepan pintu, kurasa dia sangat kesepian. Hhe~”. Aku mengelus anjing berbulu putih milik sou itu.

“wuaaa~ rue_chan, maafkan aku.. aku lupa dan meninggalkanmu.. maaf ya~~”. Sou memeluk rue_chan gemas. Terlihat aura kekanak-kanakan yg sangat manis .

“hei rue_chan, ini makananmu! Ayo~ makan yg banyak, jangan seperti majikanmu... hhe~”. Aku memberikan semangkuk makanan anjing pada rue_chan yg langsung menyambarnya lahap.

“maaf  ray..aku benar2 minta maaf....”. sou menenggelamkan kepalanya diantara dua tangannya. Terlihat sangat ringkih.

“sudahlah... bukan salahmu. Aku hanya terlalu khawatir...”. aku mencoba menjawab sekenanya. Tak sanggup melihat raut wajahnya saat ini.

“ukh... uhuk! Uhuk!”. Sou terbatuk. Ia memuntahkan semua obat yg baru diminumnya. Terlihat warna merah keluar dari mulutnya.

“sou! kau baik2 saja?? Shit! Kau berdarah lagi???”. yah, aku tau itu darah. Mengalir dari batuknya. Benar2 banyak.

“aku tak apa.. ukh.. ra...”.sou terlihat mulai lemah, tubuhnya lunglai. Ia kembali terkapar. Dengan darah yg berrlumuran ditubuhnya..


------------------------


Sou... hanya seseorang dengan  penyakit mematikan. Yg tak pernah perduli dengan apapun yg terjadi padanya. Memandang datar hidupnya dan dengan tenang menanti ajalnya.

Yah... seseorang yg sudah berulang kali membuatku jatuh cinta. Walau tak sedikitpun ia membalasnya. Aku tak perduli. aku tak perduli saat dia memakiku karena terlalu khawatir padanya, aku tak perduli dengan semua kebodohan yg ia lakukan, aku tak perduli. Biarlah aku yg merasakan nikmat dan deritanya. Aku hanya terlalu mencintainya.

Hari ini ia kembali terbaring di ICU. Akibat penyakit yg dideritanya, serta ketidak perduliannya pada tubuh lemahnya itu. Ia membiarkan penyakit terkutuk itu menjalar ditubuhnya. Membiarkan ia menanggung semua sakit dan derita yg sudah dialaminya sejak kecil.

Bukan salahnya menjadi pesimis seperti itu. Keadaanlah yg memaksanya melakukan semua kebodohan itu. Aku mengerti akannya. Karena itu, aku mencoba melakukan yg terbaik untuknya.

Dokter  mengatakan padaku kalau tubuhnya semakin melemah. Bahkan berdampak pada stabilitas ginjalnya, pengapuran ditulang bagian katup ginjalnya semakin parah. Dokter sudah berhasil mengangkat katup tulangnya, tetapi ginjalnya tak mungkin diselamatkan. Virus itu semakin merajalela. Memakan sebagian fungsi ginjalnya. Dan  jika dibiarkan berlarut, maka hal buruk akan terjadi padanya.

Aku cukup terkejut mendengar penjelasan dokter. selama ini sou tak pernah bercerita apapun tentang penyakitnya. Yg ku tau ia terkena pengapuran tulang. Sama sekali tak menyangka ada penyakit brengsek lain yg mulai menggerogoti bagian tubuhnya. Rasanya ingin kubunuh semua penyakit sial itu! Menghajar dokter2 bodoh itu! Dan menghancurkan rumah sakit tak berguna ini!

Mereka dengan leluasa menghabisi tubuh sou. Tanpa perduli seberapa cemasnya aku akan itu. Atau seberapa besar sakit yg harus ditanggung sou. Aku benar2 kalut! Aku benci diriku yg tak bisa berbuat apapun untuknya. Orang yg benar2 berharga untukku.

Aku berjalan menyusuri lorong rumah sakit. Tercium bau obat yg sangat menyengat. Salah satu alasan aku membenci rumah sakit. Perawat2 cantik tersenyum ramah dengan wajah malu2 kepadaku. Berjalan sambil berbisik sesuatu dan terkikik setiap kali aku membalas senyum mereka. Benar2 memuakkan.

Didepan sebuah ruangan dengan 2 pintu aku berdiri. Memperhatikan sesosok mungil tergeletak tak berdaya dengan selang infus ditangan dan alat bantu nafas. Pemandangan yg sangat menyesakkan bagiku. Kulit putihnya terlihat makin memucat. Rambut peraknya berubah kusut. Tubuhnya terlihat lebih kurus. Benar2 membuatku sakit. Aku tau, takkan sanggup menahannya lebih jauh.

“ray_san, anda sudah siap ???”. seorang dokter dengan seragam putihnya menghampiriku. Membawa secarik kertas hijau.

“ah,ya..”. jawabku seadanya.

“baiklah, kalau begitu silahkan ikut saya.”. dokter itu memberi haluan padaku agar mengikutinya berjalan.
kembali menyusuri lorong berbau menyengat tadi. Melewati perawat2 cantik yg sekali lagi melakukan aksi memuakkan mereka. Dan aku hanya tersenyum sinis membalasnya.

Aku masuk kedalam sebuah ruangan bercat putih. Didalamnya telah menanti beberapa dokter dan perawat yang siap dengan beberapa peralatan dan pakaian tempur mereka.

Seorang perawat mempersilahkanku berbaring diatas ranjang khusus. Yg dengan segera kuikuti perintahnya. Seorang lagi menarik lengan bajuku. Tersenyum dan berkata “semua akan berjalan lancar, percayalah”. Kata2nya cukup menenangkanku,. Dan seiring dengan senyuman balasanku, ia menyuntikan sebuah cairan kelenganku. Terasa sedikit sakit. Dan samar2 aku terawang. Aku kehilangan indra perasaku. Bahkan aku tak lagi mendengar suara2 dokter yg berbincang disebelahku. Rasa ngantuk menghampiriku. Dan  sesaat, wajah sou menghiasi bagian yg tersisa dari sadarku.

Aku melihat sesosok ceria menyembulkan senyumnya kearahku. Memainkan nakal rambut merahku. Memegang erat setiap jari tanganku. Mata bulatnya dipicingkan kearahku. Syal pinknya melambai nakal mengenai kewajahku. Dan dia tertawa saat tanpa sengaja lidahku tersentuh ujung syalnya. Tawa yg sangat manis. Tawa yg sudah membuatku gila. Tawa yg amat kurindukan. Ya... dia sou ku......


======================



“ray.... terimakasih....”. sou mengucapkannya untuk entah yg keberapa kalinya.

“untuk apa sou??”. Tanyaku sambil memakan potongan apel yg ia berikan padaku.

“untuk semuanya... aku bersyukur, memilikimu....”. ia menunduk dalam, wajahnya memerah.

“harusnya itu kata2ku.. aku juga bersyukur, akhirnya aku memilikimu...”.

“Tapi ray... kenapa kau mau melakukannya?! Memberikan sebelah ginjalmu untukku.. “. Sou meringis, ia terlihat sedikit cemberut.

“sudahlah... aku melakukannya untukmu. Bukankah kita sama???”. Mengacak rambutnya gemas. Ia benar2 sangat manis saat ini.

“bodoh! tapi itukan berbahaya... bagaimana kalau terjadi sesuatu padamu?!!!”. Sou memukul-mukul kecil kearah perutku.

“auw...sakit~ perutku....”. aku pura-pura meringis, menantikan reaksi yg lebih manis keluar dari wajahnya.

“ha? maaf! maaf ray~ kau tak apa2kan?? Apa kena jahitanmu???”. Ia benar2 panik, mengelus-elus perutku dengan hati2.

“hahahahaha~ kau itu benar2 manis.... aku benar2 suka!”. Aku tertawa melihat tingkahnya. Wajah paniknya terlihat lucu.

Sou tetap menunduk dalam, sangat manis. Ia memainkan ujung piamanya.
Aku mengangkat paksa wajahnya yg tertunduk. Ia hanya terperanjat kaget. Saat bibirku dengan cepat menyentuh bibirnya. Dalam waktu singkat ia terdiam, hingga akhirnya ia membalas ciumanku. Mengikuti setiap gerakan lembut bibirnya. Benar2 lembut...

Harum parfumnya menyebar diantar ciuman ini. ia sedikit terengah saat  mungkin aku sedikit memaksa. Ia memicingkan mata bulatnya lucu. Mata yg benar2 indah.

Aku tersenyum sambil melepaskan ciumanku. Menenggelamkannya kedalam sisiku. Memeluknya seerat mungkin. Benar2 tak ingin melepasnya..

“I love u ray....”. ucapnya lembut ditelingaku.

“me too...”. jawabku, sambil mengecupi pipinya berulang-ulang.

Sometimes i wonder
Why im still waiting
Sometimes im shaking
Thats how you make me.
Sometimes i think im going crazy
Sometimes i question why im still here
And now, I have my answer...
I love u, just loving u. now and forever.....







OWARI ..........................



No comments:

Post a Comment

Please, take your some comments ^^v