★The Rain of Grief ★

WELCOME TO YUE'S WORLD

Sunday, June 27, 2010



My first posting! hehehehe^^v
hope u like it... enjoy ne~ :33

Title: yozora
Author : Kiyushin “Tokio” aka Yuera Ayame
Part : ½ of 1 *plak*
Fandom : Screw , Born
Pairing(s) : ByoxRui
Genre : Romance, angst
Disclaimer : Kazuki mantan pembantu saia~ *plak.plak*XDLOL
Rating : NC-17
Note : Mahapkan saia karena chapter-a terpaksa dipotong, cause too long to be oneshoot ==a
Harap dimaklumi *hailah*
Ini aja kelewat panjang menurut saia.. jadi siap2 bosan aja ya~XDD *plak*
Hope u like it~^^v
Music : Ancient rain –Screw, Extremely Waltz- BORN, Ai Tai – Acid Black Cherry, Aitai kara..& orion - 12012
Warning : Sex Simulation*plak*XDLOL, harsh words and scenes of violence
NB : Untuk menghindari hal2 yang tidak diinginkan *halah* Saia hanya akan tag orang2 yang mau baca, mau nge-like *plak*, dan minta langsung sama saia~ :33

This story is pure, real and Fukushion results of my thoughts **** :D
++++++++++++++++++++

I see skies of blue and clouds of white The bright blessed day, the dark sacred night and i think to myself what a wonderful world...

bibir mungil dgan suara berat itu terus bersenandung kecil..
lengan kanan-a yang menghitam dijadikan tumpuan sebuah pistol kecil yg digengam erat jari2 panjang halus yg menyusuri tiap sudut benda berbahan lapis baja trsebut.

"Sakura nai chiru kyou no futari nagashita namida wa..."
sambil tetap besenandung, ia menyusuri tangan-a yg brubah menghitam, kutukan... ya. dia trkena ktukan..
setidak-a itu yg trjadi pada-a..





flashback ~

"kau Rui?" .byo memajukan wajah-a kehadapan seorang pria berwajah manis, hampir menyerupai seorang gadis. pria bernama rui trsebut hanya mengangguk dgan malu, menunduk untuk menutupi rona wajah-a.

"Bagaimana? kau tertarik? karena dia masih sangat HIJAU, harga-a akan sdkit mahal" seorang laki-laki dengan tatto dilengan kiri-a menyerahkan scarik krtas kehadapan byo.

"hm... 5 juta? bukan masalah untuk ku. tapi, kau akan bertanggung jawab jika dia mengecewakan bukan?"

"ho~ everything is gonna be alright, trust me" jin tersenyum, wajah-a makin sumringah saat byo menandatangani cek kosong yg ia sodorkan.

"ok, silahkan! aku sudah membereskan smua kperluan-a, skrang dy milikmu" jin meletakkan tas htam bsar didepan pintu dan sgera mengulurkan tangan-a kehadapan byo.

byo membalas, tanda persetujuan tlah dsepakati. Tak lama mengambil tas hitam tersebut dan memandang Rui penuh arti.

"jangan kcwakan aku, ok my little bro..” jin berbisik dtelinga rui, snyum-a memecah dan mendorong rui kearah byo.

sesaat Rui hanya terdiam, hingga byo menarik jari2 halus-a, dan mereka berjalan keluar meninggalkan jin yg tersenyum puas.

"Hei.. santai saja.. aku bukan org jahat, kau tak kan menyesal" Byo memainkan jari-jari Rui yang digenggamnya. Tersenyum sambil berjalan kearah benz hitam yang terparkir tak jauh dari mereka.

Rui hanya terdiam, berjalan menunduk mengikuti byo.


++++++++++++++++++++++++++

You are exceedingly beautiful
Happiness and sorrow punishment for a person without sins
even being able to visit this absurdity someday I'd completely fall in love
Becoming strong like you...
A glittering sakura in full bloom


Byo dan Rui melangkahkan kaki mereka di sebuah Apato berlantai 25.
Byo membuka Knop pintu kamar bernomor 29. Menghidupkan lampu disisi kiri pintu.

“Hei.. ayo masuk..”. masih tetap menggenggam jari-jari halusnya, byo menarik Rui pelan masuk kedalam.

“Wuaaah~”. Mulut Rui menganga lebar saat melihat isi dalam ruangan yang cukup besar dengan beberapa arsitektur perancis disetiap sisinya.

“Mulai hari ini kau tinggal disini denganku.”. Byo membuka lemari es 4 pintu yang ada dihadapannya. Tersenyum melihat ekspresi takjub Rui.

“Ka..Kau tinggal sendiri??”. Rui mencoba menahan ludahnya.

“ya… Dan sekarang berdua denganmu..”.

“Ah..i..iya…”. rui tersenyum malu, sesaat tangannya menggapai minuman dingin yang ditawarkan Byo padanya.

“Oh ya, kemarilah, aku akan menunjukan kamarmu..”.


++++++++++++++++++++++++++
++++++++


Sssssshhh………

Air memancur dari shower membasahi tubuh putih mulus seorang pria dengan Tatto disisi lengan kanannya. Wajah cantiknya semakin terlihat cantik saat bulih-bulih busa shampoo mengenai perempatan sudut bibirnya.

“Eh~ rasa samphoo itu aneh..”. ia mengernyitkan dahi saat busa shampoo masuk kemulut mungilnya.

“Hah~ akhirnya setelah hampir 25 tahun.. aku bisa menghirup udara sesegar ini”. Rui tersenyum sambil memainkan air didalam bathtub yang bercampur dengan busa.

“Rui, kau sudah selesai??”. Suara byo terdengar jelas didepan pintu kamar mandi tempat Rui berendam sekarang. Rui langsung mengambil jubah mandinya memastikan byo memang masuk kekamarnya.

Tapi belum sempat Rui membuka pintu kamar mandinya, byo lebih dulu menggeser Pintu bergaya tradisional itu. Membuat rui sedikit oleng dan hampir jatuh.

“by..byo san…”. Wajah rui terlihat aneh saat mencoba untuk menunjukan barisan gigi2 rapinya.
Byo terkekeh karenanya. Menarik tubuh lelaki manis tersebut yang setengah berdiri karena menahan kakinya yang hampir terjatuh.

“Kau bisa cepat ? Aku lapar.. “.

“I..iya.. aku akan segera memakai bajuku.” Rui melangkah mundur . mencoba mengambil posisi teraman.

Byo hanya tersenyum dan menarik Rui keluar dari kamarnya.

“By..Byo san??”.

“Cepat ganti bajumu, aku benar-benar lapar!”. Byo memajukan bibirnya beberapa senti, terlihat seperti anak kecil yang membuat Rui terkikik geli.

“Kenapa kau tertawa? Atau…. .kau mau aku memakanmu??”. Ia tersenyum menyeringai, membuat ekspresi Rui berubah dan mundur beberapa langkah kebelakang.

“Ba..baiklah, tapi sebaiknya kau keluar! Biar aku memakai baju ku..”

“Tidak! Kau akan lama kalau aku membiarkanmu sendiri.. cepatlah, aku takkan mengintip”. Byo membalikkan tubuhnya.

“Ta..tapi..”

“sudah cepat!”. Teriaknya lagi, membuat Rui mau tak mau mematuhinya.

“Ja…jangan mengintip! tunggu aku bilang selesai!”.

“Cepat!”.

“I..iya… jangan mengintip!”.

“hei! Kita sama-sama Pria kan?! Lagi pula kalau kau bicara seperti itu terus, semakin membuatku ingin mengintip tau!”. Byo tanpa sadar memalingkan wajahnya kearah Rui yang sedang mengancing piyama bergambar kucing miliknya.

“He.. Hei! Aku bilangkan jangan mengintip!”. Rui mempercepat tangannya bergerak untuk menutupi tubuhnya yang terekspos jelas dimata Byo.

“Shit! U so….”. sambil mengumpat, Byo menggigit bibir bawahnya dan berpaling untuk menutupi rona wajahnya.


+++++++++++++++++++++++++


“Kau mengantuk?? “. Byo menjentikkan jarinya kedahi Rui yang duduk disebelahnya, terlihat matanya menc oba menahan kantuk.

“Ah.. tidak.. aku hanya terlalu lelah….” Rui menarik bantal kecil kesisinya.

“Bohong…” . Byo melirik Rui yang menutupi wajahnya dengan bantal.

“Be..benar… aku belum..” belum sempat Rui menyelesaikan kata-katanya, Byo sudah mengangkat tubuhnya, menggendongnya ala pengantin baru.

“Byo..san……….” Rui sedikit meronta, merasa risih dengan apa yang Byo lakukan padanya.

“ Kalau lelah berarti harus istirahat. Diam dan menurutlah..”. Tanpa memperdulikan, Byo terus saja menggendong tubuh kurus itu kedalam kamarnya.

“Ta…Tapi….”. Rui hanya terdiam saat Byo menjatuhkannya keatas ranjangnya.

Dengan Mulut masih terbuka lebar Rui segera menarik dirinya keujung tempat tidur. Melihat itu Byo hanya tersenyum. Ikut menjatuhkan dirinya keatas ranjang berseprai hijau muda itu.

“Ma… maaf… apa Byo san juga akan tidur disini??”. Rui menc oba memberanikan diri untuk bertanya. Menatap Byo yang membelakangi dirinya.

“He?? Maksudmu??”. Byo sedikit berfikir dan langsung membalikkan tubuhnya, menatap rui tajam yang juga melihatnya.

“Hei~ Tentu saja, ini kan kamarku! Rumah ini hanya punya 2 kamar, dan kamar 1 lagi kugunakan untuk meletakkan barang2ku. Memangnya kau mau tidur dengan barang-barangku??”. Byo tergelak sambil memegangi perutnya menahan tawa.

Wajah Rui memerah seketika. Ia segera memalingkan wajah, mencoba menutupi rasa malunya. Dengan Byo yang terus saja terkekeh.

Malam itu berakhir dengan gelak tawa Byo dan Rui yang menutup kepalanya dengan bantal.


+++++++++++++++++++++++++++++++++++++


Rui’s POV

Apa kau pernah Jatuh cinta??
Bukan Jatuh cinta biasa seperti yang orang – orang biasanya rasakan..
Tapi jatuh cinta sepertiku.. Jatuh cinta pada hal yang tak seharusnya..
Pada seseorang yang tak boleh kau cintai..
Kalau menurutmu itu suatu kesalahan, maka menurutku itu suatu kebahagiaan…


Aku terus memperhatikannya. Memperhatikan sosok yang sangat tampan itu berdiri didepanku dengan handuk kecil yang terikat dikepalanya.

Sudah hampir 1 bulan aku bersamanya. Menjadi salah satu “yang dibelinya”. Aku tak mengerti mengapa dia menginginkanku dan mau membeliku. Aku hanya tau dia tertarik padaku.

Membeliku?? Yah~ Aku memang dilahirkan untuk dijual. Sebelum dengannya pun aku sudah lebih dulu dibeli. Hanya saja kali ini berbeda, aku melarikan diri dari seorang Pshyco yang membeliku dulu. dan bertemu dengan kakakku yang untuk ke 2 kalinya menjualku lagi.

Aku membenci kakakku yang gila karena bersedia menjualku demi uang, tapi kali ini aku harus berterima kasih padanya. Kurasa dia menjualku pada seseorang yang tepat.

Lihatlah dia, sangat tampan. Takkan ada rasa bosan darimu untuk sekedar melihatnya.
Aku tau sama sekali tak berhak untuk menyukainya, apalagi menyimpan rasa seperti ini.
Aku hanya seorang…. yah, aku hanya budak. Itu pantas untukku yang hanya dijual dengan harga 5 juta yen ini.

Tapi Aku sama sekali tak mampu menyembunyikan perasaan ini. Aku mencintainya. Aku menyadarinya sejak pertama ia tersenyum padaku saat pertama bertemu dulu.
Apa aku salah selalu merasa tersipu hanya karena dia menyentuh jariku??
Apa salah aku selalu memandangi wajah indahnya saat tertidur disebelahku??

Kalau memang ini suatu kesalahan, kenapa Tuhan tak membunuhku saja saat aku masih bersama Ryoga yang sering menyiksaku dulu. Kenapa sekarang tuhan malah mempertemukanku dengannya??

“Hei?? Kau melamun??”,. Oh tuhan.. suara itu menyebut namaku. Suara yang benar2 indah.

“Ti.. tidak.. aku hanya… ah ya, Apa kau sudah menekan pakunya dengan kuat??”. Sial! Jantungku hampir berhenti berdetak ! Aku baru saja ketauan memandanginya. Semoga dia tak menyadarinya.

“Aku rasa sudah cukup kuat untuk menggantung seseorang disini”,. Ia menunjuk gantungan yang baru saja dibuatnya, tersenyum sangat manis setelahnya.

“mau minum?? “. Aku mencoba menawarkan sekaleng softdrink padanya. Yang langsung diteguknya hingga habis. Aku hanya tersenyum melihatnya.

“Ohk~”. Ia terbatuk, sedikit memuntahkan air yang ia minum. Ia terlalu terburu-buru meminumnya.

“ Byo san.. kau baik-baik saja??”. Aku mencoba menepuk pelan punggungnya. Aku takut. Wajahnya memerah karena terbatuk.

PLAK!

“Tak apa.. Aku hanya…”. Ia menepis tanganku pelan. Tak sakit memang, tapi cukup membuatku kaget karena tak biasanya ia seperti itu.

“ Ma.. maaf… “ Sialan! Kenapa disaat seperti ini Aku jadi ingin menangis. Kenapa aku secengeng ini hanya karena ia menepis tanganku?! Oh bukan! Itu seperti penolakan untukku.

Memang, kalau dipikirkan.. 1 bulan ini dia sama sekali tak menyentuhku. Walaupun kami tidur diranjang yang sama, ia sama sekali tak memperlakukanku layaknya pasangan, padahal itu yang ia katakan saat membeliku dulu. Ia membeliku dengan alasan menyukaiku.

Dasar Rui bodoh! Mana mungkin orang sepertinya menyukai pria bodoh dan lemah seperti mu!
Bersyukurlah kau bahkan bisa sedekat ini dengannya. Jangan berharap lebih!

Sial, aku benci menangis, tapi air mata brengsek ini tak mau berkompromi…

“Rui… Kau menangis?? Ru..”. Ia sedikit kaget melihatku yang dengan mudah menjatuhkan air mata seperti ini. Aku benci ia melihatku dalam keadaan seperti ini. Rasanya Aku ingin menghilang.

“Ma.. maaf.. softlensku lepas..”. aku mencoba tersenyum walau kecut. Air mataku masih mengalir tanpa kuperintah. Segera ku balikkan tubuhku berjalan menuju kamar, terlalu enggan untukku terlihat serapuh ini dihadapannya.. Tapi belum selangkah kakiku berjalan ia berhasil menarikku .

“Rui… maaf…”. Ia menatapku tajam. Kali ini dia benar-benar menghentikan tangisanku dengan.. sial! Bibirnya .. menyatu dengan bibirku.


Rui’s POV end


++++++++++++++++++++++++++++


Byo’s POV


Sialan! Kenapa pakunya susah sekali menancap?! Uh~ kenapa juga ia terus melihatku seperti itu?!

Tapi.. sepertinya dia sedang melamun. Ia terus melihatiku, tapi matanya sama sekali tak berkedip.
Atau ia sedang tidur sambil berdiri? Huh~ konyol…

Jatuh cinta?? Ah ya, kau benar! Aku jatuh cinta padanya! Dan terus saja tertawa! Si bodoh Byo jatuh cinta pada seorang pria cantik yang belum tentu mencintainya juga… hahahahahahaha~ Bodoh!

Tapi itu pula alasan aku membelinya. Aku menyukainya saat pertama kali Jin mengenalkannya padaku sebagai adiknya.
Jin gila yang rela menjual adiknya demi uang. Tapi setidaknya aku harus berterimakasih padanya kali ini. Menjual malaikat yang begitu cantik padaku.

Bahkan dia terlihat begitu manis saat mulutnya sedikit terbuka seperti itu.
Bibir mungilnya, Sial! Tuhan sadarkan aku!! Aku belum boileh menyentuhnya, atau dia akan membunuhku dan pergi meninggalkanku..
Sialan! Dia benar-benar membuatku gila! Akh!!!!

Sial ! sedetik lagi ia melihatku seperti itu, mungkin aku akan segera kehilangan pacu jantungku..

“Hei?? Kau melamun??”. Aku berusaha membuatnya tersadar. Mungkin karena sepertinya dia terus memandangiku.

“Tidak.. aku hanya… ah ya, Apa kau sudah menekan pakunya dengan kuat??”. Uh~ betapa manisnya dia saat terbata seperti itu.. sial! Aku akan kehilangan kontrol kalau terus seperti ini.

“Aku rasa sudah cukup kuat untuk menggantung seseorang disini”. Ah~ Aku rasa candaanku terlalu garing.. shit!

“mau minum?? “. Tiba-tiba ia menyodorkan sekaleng Sofdrink dingin kearahku. Yang langsung kusambar dan menghabiskannya dengan sekali teguk.

“Ohk~”. Crap! Tenggorokan ku panas saat melihatnya begitu manis tersenyum. Sial! Aku akan benar-benar jadi gila.

“ Byo san.. kau baik-baik saja??”.

PLAK!

Aku berusaha menepis tangannya yang terus menepuk pelan punggungku. “Tak apa.. Aku hanya…”. Aku tak ingin kehilangan kendali yang membuatnya membenciku hanya karena ia menyentuhku.

“ Ma.. maaf… “ Ia berucap lirih. Eh? Maaf? Bukan salahmu Rui! Hanya aku yang terlalu bodoh dan takut kehilangan kendaliku.

Rui hanya terdiam saat aku yang -tanpa maksud buruk- menepis tangannya. Ia seperti terkejut dengan perlakuanku.

“Rui… Kau menangis?? Ru..”. Sial! Apa-apaan aku ini? Lihatlah karena aku ia menangis! Damn it! saat ini aku ingin membunuh diriku sendiri! Kenapa bisa aku membuatnya menangis ?! aku memang brengsek..

“Ma.. maaf.. softlensku lepas..”. Ia berjalan berbalik menjauhiku dengan air mata yang masih mengalir. Aku tau dia berbohong. Sudahlah.. aku tak ingin berakhir seburuk ini!
Aku tak perduli walaupun nanti ia akan membenciku. Aku hanya ingin ia mengetahuinya.

“Rui… maaf…”. Aku langsung menarik tubuhnya. Menjatuhkannya kesisiku.
Tak perduli seberapa terkejutnya ia saat bibir kami menyatu. Aku hanya ingin mengatakannya….


Byo’s POV end


++++++++++++++++++++++++++++++++++


“nghh~ Byo…san…….”, Desah Rui ditengah ciuman hangatnya dengan Byo.
Byo seperti tidak perduli dengan terus menyapu bibir Rui pelan. Rui yang seperti nya terpengaruh ikut menikmati ciuman itu. Ia sudah berhenti dari tangisannya. Yang tanpa sadar melingkarkan kedua tangannya kepundak Byo. Begitu pula dengan byo yang memeluknya erat.

“mmhh~”. Desah keduanya sebelum melepaskan ciuman mereka.
Byo langsung menutupi kedua wajahnya dengan tangannya. Terduduk kelantai, menunggu Rui untuk menampar dan pergi meninggalkannya. Setidaknya itulah yang ia pikirkan..

“Byo…san..” Rui ikut duduk dihadapan Byo. Mengapit kedua tangan Pria tampan itu dan meletakkannya kesisi pipinya.

“Ru.. Rui..”. Byo kaget, tak menyangka Rui akan melakukan itu untuknya.

“Maaf.. tapi Byo san.. sepertinya… aku menyukaimu….”. Rui mengalihkan pandangannya kesamping. Menutupi wajahnya yang mulai merona merah.

Byo hanya terdiam dengan mulut ternganga lebar. Jantungnya berdetak cukup keras.
Hampir sekitar 5 menit ia seperti itu, sebelum akhirnya tersenyum dan meraih pipi Rui menghadap padanya.

“Hei… Look at me.. “. Ia tersenyum saat Rui melihatnya malu. Menarik wajah pria cantik itu sebelum akhirnya melumat bibirnya lagi dengan lembut.

“I Love u too, Rui..”, Desahnya ditelinga Rui, membuat Rui untuk kesekian kalinya tersenyum menahan malu.

“kau harus tanggung jawab!“. Byo memajukan Bibirnya beberapa senti, membuat Rui terkikik.

“Untuk apa??”. Tanya Rui keheranan.

Byo langsung mengangkat Tubuh kurus pria cantik itu. Dan tersenyum menyeringai “ Kau sudah membuatku gila karena harus menahan semuanya selama ini~”. Ia berbisik pelan ditelinga Rui, sebelum akhirnya membawa tubuhnya kedalam kamar.


++++++++++++++++++++++++++++++++++++


NB : Sekali lagi saia tegaskan, “saia gak bisa buat FF Yaoi smut*plak*” , jadi kalo ada kekurangan di scene2 selanjut-a harap dimaklumi ya~ wkwkwkwkwkwk
*ngacir ke polandia*XDDD


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~



“Nghh~”. Desahan-desahan hangat dan pacu nafas yang cepat memenuhi Ruangan berasitektur perancis dengan berbagai lukisan bonicelli disetiap dindingnya.
Dua orang pria yang sedang berbagi kehangatan itu terlihat saling memburu diatas ranjang berseprai hijau muda, tampak nuansa sex yang kental memenuhi malam yang cukup dingin itu.

“By..Byo san…ahh~ “. Rui mengigit bibir bawahnya saat lidah Byo mulai bermain disekitar lehernya. Memberi bukti kenikmatan disetiap jengkal kulitnya.

“Nghh~”. Byo kembali melumat bibir mungil Rui. Mengambil posisi diatasnya dengan menumpukan berat tubuhnya pada kedua lututnya.
“Hey .. you're so Fucking pretty dear”. Desahnya, sambil sesekali mengigit bibir bawah Rui. Membuat Pria cantik itu meringis pelan.
Ciuman-ciuman kecil itu pun berubah menjadi pagutan-pagutan liar, Byo terus mendorong bibir Rui dengan Lidahnya. Memaksa masuk mencari kehangatan lebih didalam rongga mulut nya, yang tentu saja tanpa perlawan dari Rui lidah Byo menerobos masuk.

“Ngghh~ “. Rui mendesah saat jari-jari Byo mengelus kulit halusnya. Mencoba melucuti satu persatu kancing piyamanya.

Byo terus saja memperdalam ciumannya. Makin memperapat tubuhnya dengan menghilangkan jarak. Menindih Rui pelan saat piyama pria cantik itu terlepas.
“Enh~”. Rui tercekat saat Byo menemukan dirinya yang lain, mengelusnya dengan pelan tanpa melepaskan pagutan keduanya.

“By…byo..san..akh~”

“I want u so badly babe….”. Byo tersenyum nakal saat kedua tubuh mereka sudah polos. Menampakkan kulit putih mulus yang diguliri butiran peluh. “Should I do now, dear??”. Ia berbisik sambil menggigit telinga Rui.

Rui hanya mengangguk mengiyakan, wajahnya merona merah dan mulai kembali mendesah saat Byo menjilati tubuh depannya.
Byo is play rui's nipples, and suck it slow . dan kembali membuat rui mendesah.



“AKh~” Rui meringis ketika Byo masuk kedalam tubuhnya pelan. Ia menggigit bibir bawahnya saat byo mulai menggoyangkan pinggulnya maju mundur.

“Shit! U’re so damn sexy!”. Byo terus mendorong tubuhnya , semakin cepat membuat rui sedikit meringis merasakan sakit dan nikmat yang menyatu. Rui mencengkram bahu Byo kuat. Membuat tarikan merak dikulit putihnya, tapi nikmat itu bahkan menghilangkan rasa sakitnya.

“akh~ By.. byo san..please. .. don’t be too quick, it's so hurt ... Anhh~”Rui kembali meringis, membuat byo menghentikan aksinya. Mencium pelan kening kekasihnya itu.

“Did I hurt you dear? Do I have to stop for that?”. Ia kembali berbisik sambil menciumi tangan Rui lembut.

“no! you just need to do it more slowly .. I want to feel you all ..”.

“tapi..…”

“Please…”. Rui menggigit bibir bawahnya, membuat byo tersenyum. Byo kembali membuat rui mendesah menikmati seluruh tubuhnya yang menyatu, melakukannya dengan lebih lembut.

“hug me…”.

“With my pleasure honey………”


(Hek~ Smut-a gagal …T.T *pundung*)

++++++++++++++++++++++++++++++++


Falling star takes you with it, crossing over silver veil
You and night sky...
I think about this scene in the unending dream and become glow
Night sky...
In place, where the stars are falling,
we will gather there again by a chance,
I want to meet you


“Emh~ “. Byo menggeliat dalam selimutnya. Pagi yang cukup dingin membuatnya harus menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut tebal.

“ohaiyo Byo san….”. Rui berbisik pelan, setelah sebelumnya meletakkan secangkir kopi hangat dimeja.

“hei~ kau sudah bangun sayang??”.

“yup! Aku ingin membuatan sarapan, makanya aku bangun lebih dulu..”.

“Curang…”. Byo memajukan bibirnya, membuat wajahnya terlihat kekanakkan.

“Hei~ bukannya kau harus pergi ke galeri pagi ini?? Kau harus mengantarkan lukisanmu kan??”. Rui terkiki geli melihat ekspresi Byo, menarik hidung Byo yang membuatnya meringis.

“ih~ itai…” Byo mengelus hidungnya pelan. Tak lama memandang Rui yang hanya memakai kemeja putih besar miliknya. Terlihat begitu manis..
“tapi aku belum puas!”. Ia kembali tersenyum menyeringai menarik Rui kesisinya.

“Kyaaa~ hei hentikan, kau harus mandi!”. Rui sedikit meronta saat Byo menghujaninya dengan ciuman-ciuman disekitar wajah dan lehernya.

“Sebentar saja… “.

“Kau harus mandi dulu~ ahh~ Byo….”.


Tiiittt…….tiiiiiitt……

Bel rumah berbunyi. Membuat Byo mengehentikan aktifitas nakalnya.

“Biar kubuka, kau mandilah..” rui segera bangkit dari sisi Byo. Merapikan rambut dan pakaiannya sebelum beranjak pergi.

“rui…. “.

Rui menghentikan langkahnya saat Byo memanggil namanya lembut. “He??”. Ia memiringkan kepalanya. Membuat rambut coklatnya jatuh mengikuti arah grafitasi.

“I love u…”. byo tersenyum.

“ya.. ya.. me too “. balasnya sambil mengedipkan mata nakal, dan berlalu dengan gelak tawa keduanya.



*************


“sebentar……..”. ucap rui sebelum membuka pintu apatonya.

“Siapa ya??”. Ia bertanya dengan sosok didepannya. Seorang pria dengan rambut blonde. Tersenyum menyeringai saat melihat ekspresi rui yang berubah setelah melihatnya.

“Ka…kau….”. senyum Rui berubah menjadi wajah ketakutan. Ia menutup kedua mulutnya dengan tangannya. Beberapa saat terpaku menatap sosok yang tak asing dihadapannya saat ini.

“Hai honey… Finally, I found u~”. lelaki berambut kuning itu tersenyum menyeringai, wajah tampannya berubah menjadi sangat mengerikan.

“Ma.. ma.. masa..ka…….”. Rui menyadari posisinya yang tak aman, segera berusaha menutup pintu apatonya. Tapi sayang, tubuh kecilnya kalah kuat dengan lelaki dihadapannya itu.

Lelaki itu menarik paksa rui yang terus meronta menahan daun pintu agar tertutup. Hingga akhirnya ia berhasil menarik kepala rui, menutup mulutnya dengan sebuah sapu tangan putih .

Rui mencoba meronta selama 3 menit, “BRUUUK”. Ia menyerah saat tubuhnya mulai lemas dan kehilangan kesadaran. Satu-satunya yang tampak hanya pria yang memeluknya itu tersenyum menyeringai.



++++++++++++++++++++++++++++++

TBC *plak*
(tunggu epilog-a besok!)XDDD *ngacir*LOL

Yuerachii Kirino